Baik untuk para penggemar olahraga maupun atlet profesional, terapi oksigen hiperbarik dengan tekanan ringan terbukti efektif mempercepat pemulihan setelah latihan. Dengan meningkatkan ketersediaan oksigen, terapi ini membantu mengurangi tingkat kelelahan, meningkatkan metabolisme sel, serta mempercepat penghilangan asam laktat dan produk metabolik lainnya.

Ruangan dekompresi banyak digunakan untuk keselamatan penyelam selama dan setelah operasi di laut dalam. Saat menyelam pada kedalaman, nitrogen larut ke dalam aliran darah akibat tekanan. Jika penyelam naik terlalu cepat, gelembung nitrogen dapat terbentuk di dalam darah dan jaringan, yang berpotensi menyebabkan penyakit dekompresi yang umum dikenal sebagai “the bends.”

Terapi oksigen hiperbarik semakin populer di industri kecantikan dan kebugaran sebagai metode non-invasif untuk meningkatkan kesehatan dan penampilan kulit. Semakin banyak ahli perawatan kulit dan pusat spa yang menggunakan ruangan oksigen sebagai pelengkap layanan mereka.

Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) kini semakin banyak digunakan dalam perawatan anti-penuaan karena kemampuannya untuk mendukung perbaikan dan regenerasi sel, mengurangi stres oksidatif, memperbaiki kualitas kulit, meningkatkan fungsi kognitif, memperkuat daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.

Pemulihan pasca operasi dapat meningkat secara signifikan melalui terapi oksigen hiperbarik (HBOT). Dengan meningkatkan jumlah oksigen terlarut dalam aliran darah dan menaikkan tekanan parsial oksigen, HBOT memastikan pasokan oksigen yang cukup dan stabil ke jaringan yang sedang dalam proses penyembuhan.

Untuk pelatihan dan rehabilitasi hewan, Huaxin menyediakan dua jenis ruangan khusus: ruangan oksigen hiperbarik khusus hewan dan ruangan eksperimen hewan. Solusi ini dirancang untuk mendukung pemulihan atletik, pemeliharaan kesehatan, serta penelitian klinis pada hewan di berbagai lingkungan.

Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) banyak digunakan di lingkungan klinis untuk mendukung perawatan berbagai kondisi akut dan kronis. Terapi ini umum dipakai pada kasus seperti infark serebral (stroke), infark miokardium (serangan jantung), keracunan karbon monoksida, gangren gas, dan kehilangan pendengaran sensorineural tiba-tiba.